Senin, 27 Februari 2012

SUKSES

sukses adalah impian semua orang. Banyak cara yang dilakukan demi meraih sukses. Baik itu cara yang benar maupun dengan jalan pintas. Tak sedikit yang meraih sukses dengan  menggunakan jalan pintas. Jalan yang merugikan banyak orang, lingkungan dan bahkan tanpa sadar keluarga dan dirinya sendiri. Kesuksesan yang demikian adalah kesuksesan yang semu.  Namun, banyak pula yang mampu meraih sukses dengan cara yang benar. Mereka adalah orang-orang yang bekerja keras dengan pikiran yang cerdas dan hati yang ikhlas.
Seperti yang kita ketahui, untuk meraih  sukses dibutuhkan kerja keras. Tanpa kerja keras, kita bukanlah Pe-sukses sejati.
Kita sering mendengar kata “KERJA” atau mengucapkan kata tersebut. Tapi, apakah kita bisa menjelaskan apa yang dimaksud dengan ”KERJA” ???.
Kerja adalah suatu gerakan yang menimbulkan akibat berupa hasil diakhir prosesnya. Kerja juga memiliki arti suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan atau maksud tertentu.



Untuk mendapatkan hasil yang optimal, kerja memiliki 3 (Tiga) unsur pendukung, yaitu :
Sejarah mencatat bahwa prestasi-prestasi besar dilahirkan oleh mereka yang hampir tidak punya waktu untuk istirahat. Mereka yang bekerja keras dengan pikiran cerdas. Jika ada pertanyaan ”mengapa ada orang yang bisa sukses ? atau berhasil ? Jawabannya, karena orang tersebut lebih hebat kerja kerasnya. Waktu mereka tak ada yang terbuang sia-sia. Tidak ada waktu untuk berlengah-lengah. Seolah esok tidak ada  lagi untuk mereka. Sebuah pepatah inggris yang sangat populer ”Time is Money” seolah sangat melekat dibenak mereka. Sama seperti pepatah Arab ”Man jadda wa jadda”, siapa yang sungguh-sungguh berusaha  dia akan mendapatkan apa yang ia inginkan. Juga tak jauh beda dengan perkataan Johann Wolfgang Von Goethe ,”Kalau kamu ingin menciptakan sesuatu, kamu harus melakukan sesuatu. Untuk meraih sukses sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita harus melakukan sesuatu, yaitu bekerja lebih serius, belajar dari kegagalan sebelumnya, dan tentunya berdo’a lebih serius lagi. Dan, satu ajaran kuno Cina,”Kamu akan  mendapatkan apa yang kamu inginkan, jika kamu bekerja keras dan tidak keburu mati dulu. Maksudnya adalah untuk meraih sukses tersebut dibutuhkan keseriusan dan kerja keras. Tidak hanya berupa konsep dalam pikiran atau diatas kertas saja.
Begitu banyak pendapat mengenai hal ini. Jadi, sukses takkan lepas dari kerja keras dan tentunya dengan pikiran yang cerdas dan tujuan yang jelas.
Dan jika ada pertanyaan ” mengapa ada Negara yang lebih maju dari Negara lain?”. Jawabannya sederhana saja, suatu Negara lebih maju dari Negara lain karena Negara tersebut lebih hebat kerja kerasnya. Dan jika ada suatu Negara yang ketinggalan jauh dari Negara lain, itu karena Negara tersebut sangat parah pemalasnya.
Benyamin Franklin mengatakan bahwa malas adalah pangkal kemiskinan. Sedangkan Leonardo Da Vinci meng-isyaratkan bahwa malas adalah pangkal kebodohan. Leonardo Da Vinci juga mengatakan bahwa malas sama seperti besi yang bisa berkarat karena jarang digunakan, maka berdiam diri bisa merusak kesehatan.
Jika suatu bangsa masih dikategorikan sebagai bangsa  yang ketinggalan dari bangsa lainnya karena bangsa tersebut mayoritas penduduknya pemalas. Sebuah cerita yang menggambarkan tentang akibat yang ditimbulkan karena malas :
Suatu hari, seorang gadis bernama Dea pergi menjenguk saudaranya yang sedang sakit disebuah Rumah Sakit di kota S. Pelayanannya sangat buruk. Perawat acuh tak acuh. Ketika pasien mengerang kesakitan, para perawat malah asyik nonton televisi. Jika dibandingkan dengan Negara Jepang sangat jauh perbedaannya. Di Jepang, tidak ada kursi diruang perawat, apalagi televisi. Dan perawat disana akan merasa malu kalau terlihat menganggur  atau tidak melakukan apa-apa.
Tahukah anda apa yang terjadi akibat dari malasnya perawat tersebut ???
Pasien lebih lambat sembuhnya. Padahal, diantara pasien tersebut ada yang sangat diperlukan tenaga dan fikirannya oleh Negara. Misalnya, salah satu diantara pasien  tersebut adalah seorang Dosen.  Yang ilmunya sangat dibutuhkan oleh generasi muda. Seharusnya ia hanya dirawat  tiga hari. Gara-gara perawatnya yang malas dan acuh tak acuh, dia harus dirawat selama satu minggu. Bayangkan….!!! Berapa hari yang terbuang sia-sia.
Hari adalah kumpulan waktu. Dan waktu adalah modal yang paling berharga yang dimiliki oleh ummat manusia. Empat hari yang sia-sia itu jika diproduktifkan akan sangat besar andilnya dalam memajukan bangsa. Jika yang mengalami hal tersebut lebih dari satu orang, bayangkan…!!! berapa banyak waktu yang terbuang dengan percuma.
sebuah ilustrasi yang menceritakan tentang seseorang yang selalu memanfaatkan waktu dan bekerja keras tapi tetap miskin. Bagaimana kisahnya……?
Seorang Ibu rumah tangga yang sangat giat dan rajin bekerja. Jam tiga subuh ia telah bangun dan menyiapkan dagangannya sampai azan subuh berkumandang. Setelah subuh dia langsung menata dagangannya dipinggir jalan. Ia jualan nasi sambel tumpeng. Jam Sembilan ia selesai jualan. Lalu pulang dan menyiapkan dagangannya yang lain. Lalu jam tiga sudah mulai membuka warungnya sampai jam sepuluh malam. Begitu setiap hari.
Yang menjadi pertanyaan ” kenapa dia tetap miskin dan banyak hutang?”.
Jawabannya : rajin dan giat saja tidak cukup. Ada yang lebih penting sebelum rajin dan giat. Ada giat yang hanya menimbulkan letih saja. Namun, ada giat yang melahirkan hasil yang luar biasa. Banyak orang yang tidak dapat membedakan antara sibuk dengan produktif. Mereka yang hanya sibuk tapi tidak produktif dalam bahasa Caroline Donnelly adalah ibarat kincir angin yang berwujud manusia. Bekerja keras tapi sedikit hasilnya.
Jadi, jika kita ingin meraih sukses yang sebenarnya,  apakah kita benar-benar  telah bekerja keras dengan pikiran yang cerdas ??? atau, kita mampu meraih sukses  tapi bukan sukses yang sebenarnya. Kesuksesan yang kita raih hanyalah kesuksesan yang semu. Jika alasannya adalah halangan dan rintangannya sangat berat. Itu bukanlah suatu alasan.  Halangan dan rintangan adalah bunga-bunga perjalanan sukses, yang terkadang membuat kita mudah putus asa. . Seperti perkataan Vince Lombard,Sekali saja kamu belajar untuk berputus asa maka akan menjadi kebiasaan. Jadi, jangan mudah putus asa dan menyerah. Tantangan hanyalah bumbu perjuangan.  Jika kita bisa berfikir cerdas, yang harus kita lakukan adalah bagaimana kita mampu mengubah tantangan menjadi  peluang. Hal tersebut sangat penting untuk mendorong kemandirian kita dan cara kita berfikir.
Untuk itu, jadilah generasi yang kreatif, memiliki semangat juang yang tinggi, memiliki pikiran yang cerdas, dan jadilah pekerja  keras yang pantang menyerah dengan keadaan.
Mari …………………..!!! kita bangkit semangat baru untuk meraih sukses yang kita inginkan dan jangan pernah putus asa. Dan pertahankan untuk hari ini, esok ….…. Dan nanti………….

So…., always to try. And ….never  give up……Ok?????!!! Fight…….Guy’s

Oleh :
Theresia Irma Cahyani
Pendamping Lokal (PL)
(Dari : Berbagai Sumber)

Ruang Belajar Masyarakat (RBM)

Ruang Belajar Masyarakat (RBM) merupakan suatu kultur atau perilaku belajar yang terorganisir, terstruktur, sistematis dan terbentuk sebagai hasil pengkondisian ruang bersama yang dilakukan secara terus menerus oleh masyarakat.
Yang bertujuan untuk meningkatkan atau mengembangkan kapasitas pelaku-pelaku PNPM-Mandiri Perdesaan tingkat Desa, Kecamatan maupun Kabupaten dan masyarakat umum/peduli.
Dana yang digunakan untuk kegiatan Ruang Belajar Masyarakat (RBM) merupakan dana Bantuan Langsung Masyarakat Dana Operasional Kegiatan Ruang Belajar Masyarakat (BLM DOK RBM) yang bersifat stimulatif dan subsidi program. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan dan peningkatan kapasitas pelaku/masyarakat pada lingkup Kabupaten.
Kegiatan RBM PNPM-Mandiri Perdesaan Kabupaten Rokan Hulu Tahun Anggaran 2011 telah di awali dengan kegiatan Pra Workshop/sosialisasi awal dengan menggunakan dana swadaya dari BPPD KB Kabupaten Rokan Hulu pada tanggal 19 mei 2011. Dengan output pembentukan tim Pokja (Kelompok Kerja), yaitu ketua, sekretaris, bendahara, draft RAB RBM dan Spesimen RBM serta pembentukan Forum BKAD Kabupaten Rokan Hulu.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Tim Koordinasi (TK) Kabupaten Rokan Hulu, Faselitator Kabupaten (Faskab), Fasilitator Kecamatan (FK) serta perwakilan dari unsur BKAD, BP-UPK, UPK, PL dan TPM masing-masing Kecamatan.
Pada musyawarah/rapat workshop ini dibentuk pengurus Pokja yang terdiri dari 5 (lima) Pokja, yaitu :
1.      Pokja Advokasi Hukum
-          Asep Solehudin,SHi
-          Suharto
-          Wagimin
2.      Pokja Bidang Kader Teknis
-          Undang Hudayana
-          M. Roziqon
-          Sudirman Zein
3.      Pokja Bidang Media
-          Husri
-          Theresia Irma.C
-          Misri
4.      Pokja Pemberdayaan Perempuan
-          Sri Rahayu Pane
-          Mesmeri
-          Hartati
5.      Pokja CBM
-          Kadeni
-          Sayun Syah
-           
Pada tanggal 12 s/d 13 november 2011 dilaksanakan Workshop II dan Workshop Penyusunan Modul Ruang Belajar Masyarakat (RBM). Hasil akhir dari Workshop ini tersusunnya Term Of Reference (TOR) atau kerangka acuan masing-masing Pokja, Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) masing-masing Pokja.
Dan pada tanggal 12 s/d 13 Desember 2011 telah diadakan Training Of Trainer (TOT) Tenaga Pelatih Masyarakat (TPM) untuk seluruh pengurus Pokja dan TPM masing-masing Kecamatan. 
Dengan output terciptanya pelatih yang berkompeten, berdayaguna dan siap pakai dimasyarakat.
Setelah diadakan TOT TPM, masing-masing Pokja mulai melakukan persiapan untuk kegiatan-kegiatan masing-masing sebagai tindaklanjut dari RKTL yang telah disusun pada Workshop II dan Workshop Penyusunan Modul dibulan November 2011 yang lalu.

STRUKTUR ORGANISASI POKJA RBM KABUPATEN ROKAN HULU