sukses adalah impian semua orang.
Banyak cara yang dilakukan demi meraih sukses. Baik itu cara yang benar maupun
dengan jalan pintas. Tak sedikit yang meraih sukses
dengan menggunakan jalan pintas. Jalan
yang merugikan banyak orang, lingkungan dan bahkan tanpa sadar keluarga dan
dirinya sendiri. Kesuksesan yang demikian adalah kesuksesan yang semu. Namun, banyak pula yang mampu meraih sukses
dengan cara yang benar. Mereka adalah orang-orang yang bekerja keras dengan pikiran yang cerdas dan hati yang ikhlas.
Seperti yang kita ketahui, untuk
meraih sukses dibutuhkan kerja keras.
Tanpa kerja keras, kita bukanlah Pe-sukses
sejati.
Kita sering mendengar kata “KERJA” atau mengucapkan kata tersebut.
Tapi, apakah kita bisa menjelaskan apa yang dimaksud dengan ”KERJA” ???.
Kerja adalah suatu gerakan yang
menimbulkan akibat berupa hasil diakhir prosesnya. Kerja juga memiliki arti
suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan atau maksud tertentu.
Untuk
mendapatkan hasil yang optimal, kerja memiliki 3 (Tiga) unsur pendukung, yaitu
:
Sejarah mencatat bahwa
prestasi-prestasi besar dilahirkan oleh mereka yang hampir tidak punya waktu
untuk istirahat. Mereka yang bekerja keras dengan pikiran cerdas. Jika ada
pertanyaan ”mengapa ada orang yang bisa sukses ? atau berhasil ? Jawabannya,
karena orang tersebut lebih hebat kerja kerasnya. Waktu mereka tak ada yang
terbuang sia-sia. Tidak ada waktu untuk berlengah-lengah. Seolah esok tidak ada lagi untuk mereka. Sebuah pepatah inggris
yang sangat populer ”Time is Money”
seolah sangat melekat dibenak mereka. Sama seperti pepatah Arab ”Man jadda wa jadda”, siapa yang sungguh-sungguh berusaha dia akan mendapatkan apa yang ia inginkan.
Juga tak jauh beda dengan perkataan Johann
Wolfgang Von Goethe ,”Kalau kamu ingin menciptakan sesuatu, kamu harus melakukan sesuatu”.
Untuk meraih sukses sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita harus melakukan
sesuatu, yaitu bekerja lebih serius, belajar dari kegagalan sebelumnya, dan
tentunya berdo’a lebih serius lagi. Dan, satu ajaran kuno Cina,”Kamu
akan mendapatkan apa yang kamu inginkan,
jika kamu bekerja keras dan tidak keburu mati dulu”. Maksudnya
adalah untuk meraih sukses tersebut dibutuhkan keseriusan dan kerja keras.
Tidak hanya berupa konsep dalam pikiran atau diatas kertas saja.
Begitu banyak pendapat mengenai
hal ini. Jadi, sukses takkan lepas dari kerja keras dan tentunya dengan pikiran
yang cerdas dan tujuan yang jelas.
Dan jika ada pertanyaan ” mengapa
ada Negara yang lebih maju dari Negara lain?”. Jawabannya sederhana saja, suatu
Negara lebih maju dari Negara lain karena Negara tersebut lebih hebat kerja
kerasnya. Dan jika ada suatu Negara yang ketinggalan jauh dari Negara lain, itu
karena Negara tersebut sangat parah pemalasnya.
Benyamin Franklin mengatakan bahwa malas adalah
pangkal kemiskinan. Sedangkan Leonardo Da Vinci meng-isyaratkan bahwa malas
adalah pangkal kebodohan. Leonardo
Da Vinci juga mengatakan bahwa malas sama
seperti besi yang bisa berkarat karena jarang digunakan, maka berdiam diri bisa
merusak kesehatan.
Jika suatu bangsa masih
dikategorikan sebagai bangsa yang
ketinggalan dari bangsa lainnya karena bangsa tersebut mayoritas penduduknya
pemalas. Sebuah cerita yang menggambarkan tentang akibat yang ditimbulkan
karena malas :
Suatu hari, seorang gadis bernama Dea pergi menjenguk saudaranya yang sedang sakit disebuah Rumah
Sakit di kota S. Pelayanannya sangat
buruk. Perawat acuh tak acuh. Ketika pasien mengerang kesakitan, para perawat
malah asyik nonton televisi. Jika dibandingkan dengan Negara Jepang sangat jauh
perbedaannya. Di Jepang, tidak ada kursi diruang perawat, apalagi televisi. Dan
perawat disana akan merasa malu kalau terlihat menganggur atau tidak melakukan apa-apa.
Tahukah anda apa yang terjadi akibat dari malasnya perawat tersebut ???
Pasien lebih lambat sembuhnya.
Padahal, diantara pasien tersebut ada yang sangat diperlukan tenaga dan
fikirannya oleh Negara. Misalnya, salah satu diantara pasien tersebut adalah seorang Dosen. Yang ilmunya sangat dibutuhkan oleh generasi
muda. Seharusnya ia hanya dirawat tiga
hari. Gara-gara perawatnya yang malas dan acuh tak acuh, dia harus dirawat
selama satu minggu. Bayangkan….!!!
Berapa hari yang terbuang sia-sia.
Hari adalah
kumpulan waktu. Dan waktu adalah modal yang paling berharga yang dimiliki oleh
ummat manusia. Empat hari yang sia-sia itu jika diproduktifkan akan sangat
besar andilnya dalam memajukan bangsa. Jika yang mengalami hal tersebut lebih
dari satu orang, bayangkan…!!! berapa
banyak waktu yang terbuang dengan percuma.
sebuah ilustrasi yang menceritakan
tentang seseorang yang selalu memanfaatkan waktu dan bekerja keras tapi tetap
miskin. Bagaimana kisahnya……?
Seorang Ibu rumah tangga yang sangat giat dan rajin
bekerja. Jam tiga subuh ia telah bangun dan menyiapkan dagangannya sampai azan
subuh berkumandang. Setelah subuh dia langsung menata dagangannya dipinggir
jalan. Ia jualan nasi sambel tumpeng. Jam Sembilan ia selesai jualan. Lalu
pulang dan menyiapkan dagangannya yang lain. Lalu jam tiga sudah mulai membuka
warungnya sampai jam sepuluh malam. Begitu setiap hari.
Yang menjadi pertanyaan ” kenapa dia tetap miskin dan banyak
hutang?”.
Jawabannya : rajin dan giat saja
tidak cukup. Ada yang lebih penting sebelum rajin dan giat. Ada giat yang hanya
menimbulkan letih saja. Namun, ada giat yang melahirkan hasil yang luar biasa.
Banyak orang yang tidak dapat membedakan antara sibuk dengan produktif. Mereka
yang hanya sibuk tapi tidak produktif dalam bahasa Caroline Donnelly adalah ibarat kincir
angin yang berwujud manusia. Bekerja keras tapi sedikit hasilnya.
Jadi, jika kita ingin meraih
sukses yang sebenarnya, apakah kita
benar-benar telah bekerja keras dengan
pikiran yang cerdas ??? atau, kita mampu meraih sukses tapi bukan sukses yang sebenarnya. Kesuksesan
yang kita raih hanyalah kesuksesan yang semu. Jika alasannya adalah halangan
dan rintangannya sangat berat. Itu bukanlah suatu alasan. Halangan dan rintangan adalah bunga-bunga
perjalanan sukses, yang terkadang membuat kita mudah putus asa. . Seperti
perkataan Vince Lombard,”Sekali saja kamu belajar untuk berputus asa
maka akan menjadi kebiasaan”. Jadi, jangan mudah putus asa dan
menyerah. Tantangan hanyalah bumbu perjuangan.
Jika kita bisa berfikir cerdas, yang harus kita lakukan adalah bagaimana
kita mampu mengubah tantangan menjadi
peluang. Hal tersebut sangat penting untuk mendorong kemandirian kita
dan cara kita berfikir.
Untuk itu, jadilah generasi yang
kreatif, memiliki semangat juang yang tinggi, memiliki pikiran yang cerdas, dan
jadilah pekerja keras yang pantang
menyerah dengan keadaan.
Mari …………………..!!! kita bangkit
semangat baru untuk meraih sukses yang kita inginkan dan jangan pernah putus
asa. Dan pertahankan untuk hari ini, esok ….…. Dan nanti………….
So…., always to try. And ….never give up……Ok?????!!! Fight…….Guy’s
Oleh :
Theresia Irma
Cahyani
Pendamping Lokal
(PL)
(Dari : Berbagai
Sumber)