Ruang Belajar Masyarakat (RBM)
merupakan suatu kultur atau perilaku belajar yang terorganisir, terstruktur,
sistematis dan terbentuk sebagai hasil pengkondisian ruang bersama yang
dilakukan
secara terus menerus oleh masyarakat.
Yang
bertujuan untuk meningkatkan atau mengembangkan kapasitas pelaku-pelaku
PNPM-Mandiri Perdesaan tingkat Desa, Kecamatan maupun Kabupaten dan masyarakat
umum/masyarakat peduli.
Dana
yang digunakan untuk kegiatan Ruang Belajar Masyarakat (RBM) merupakan dana
Bantuan Langsung Masyarakat Dana Operasional Kegiatan Ruang Belajar Masyarakat
(BLM DOK RBM) yang bersifat stimulatif dan subsidi program. Dana tersebut
digunakan untuk pengembangan dan peningkatan kapasitas pelaku/masyarakat pada
lingkup Kabupaten.
Kebijakan Ruang Belajar Masyarakat
1.
Latar Belakang dan Dasar Pemikiran
2.
Tujuan dan Manfaat Ruang Belajar Masyarakat
3.
Aspek Yang Diatur Dalam Ruang Belajar
Masyarakat
4.
Output Adanya Ruang Belajar Masyarakat
5.
Keberhasilan Ruang Belajar Masyarakat
Treatment Ruang
Belajar Masyarakat :
- Refleksi penyadaran
- Refleksi penanganan masalah berbasis masyarakat
- Refleksi pengawasan berbasis masyarakat
Dimensi Ruang
Belajar Masyarakat :
- Membangun Sistem Belajar
- Membangun Sarana Pendukung
- Merangsang Inisiasi
- Penumbuhan Jiwa Kader
Tujuan Ruang
Belajar Masyarakat :
- Pengembangan sistem yang memungkinkan terjadinya keberlanjutan proses belajar kolektif masyarakat
- Penyediaan sarana dan prasarana pendukung untuk menunjang kebutuhan kapasitas masyarakat
- Pengembangan kegiatan berbasis pengalaman lokal
- Pengembangan jiwa, peran dan tugas pelaku (Tanggu jawab)
- Pengembangan tempat pelatihan
Tujuan lain dari
Ruang Belajar Masyarakat ini adalah tersosialisasinya PNPM Mandiri Perdesaan
kepada seluruh lapisan masyarakat. Karena, masih ada diantara masyarakat
tersebut yang hanya bersifat Apatis
(Tidak mau tahu, acuh, cuek) yang sama sekali tidak mengetahui apa itu PNPM
Mandiri Perdesaan, apa capaian targetnya, apa yang melatarbelakanginya dan yang
paling penting adalah apa tujuan dari PNPM Mandiri Perdesaan tersebut. Untuk
itu, perlunya sistem pembelajaran melalui Ruang Belajar Masyarakat ini dan
mencetak kader-kader yang benar-benar mampu memfasilitasi atau menjembatani dan
mensosialisasikan apa itu PNPM Mandiri Perdesaan kepada masyarakat luas.
Kegiatan RBM
PNPM-Mandiri Perdesaan Kabupaten Rokan Hulu Tahun Anggaran 2011 telah di awali
dengan kegiatan Pra Workshop/sosialisasi awal dengan menggunakan dana swadaya
dari BPPD KB ( Sekarang BPMPD) Kabupaten Rokan Hulu pada tanggal 19 mei 2011.
Dengan output pembentukan tim Pokja Inti
(Kelompok Kerja), yaitu ketua (ANAS,SPd/BKAD Kecamatan Rambah Samo),
sekretaris (SYOFIYAN/UPK Kecamatan Kepenuhan), bendahara (CASWATI/UPK Kecamatan
Bangun Purba), draft RAB RBM dan Spesimen RBM serta pembentukan Pengurus
Asosiasi Forum BKAD Kabupaten Rokan Hulu.
Pada tanggal 26
September 2011, kembali dilaksanakan Workshop Sosialisasi Ruang Belajar
Masyarakat (RBM). Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Tim Koordinasi (TK)
Kabupaten Rokan Hulu, Fasilitator Kabupaten (Faskab), Fasilitator Kecamatan
(FK) serta perwakilan dari unsur BKAD, BP-UPK, UPK, PL dan TPM masing-masing
Kecamatan.
Pada
musyawarah/rapat workshop ini dibentuk pengurus Pokja yang terdiri dari 5
(lima) Pokja, yaitu :
- Pokja Advokasi Hukum
-
Asep Solehudin,SHi
-
Suharto
-
Wagimin
- Pokja Bidang Kader Teknis
-
Undang Hudayana
-
M. Roziqon
-
Sudirman Zein
- Pokja Bidang Media
-
Theresia Irma Cahyani
-
Husri
-
Misri
- Pokja Pemberdayaan Perempuan
-
Sri Rahayu Pane
-
Mery Jumasyafari
-
Hartati
- Pokja CBM
-
M. Isa Sari
-
Kadeni
-
Sayun Syah
Pada tanggal 12 s/d
13 November 2011 dilaksanakan Workshop II dan Workshop Penyusunan Modul Ruang
Belajar Masyarakat (RBM). Hasil akhir dari Workshop ini tersusunnya Term Of
Reference (TOR) atau kerangka acuan masing-masing Pokja, Rencana Anggaran Biaya
(RAB) dan Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) masing-masing Pokja.
Tanggal 12 s/d 13
Desember 2011 telah diadakan Training Of Trainer (TOT) Tenaga Pelatih
Masyarakat (TPM) untuk seluruh pengurus Pokja dan TPM masing-masing Kecamatan. Dengan
output terciptanya pelatih yang berkompeten, berdayaguna dan siap pakai
dimasyarakat. Setelah diadakan TOT TPM,
masing-masing Pokja mulai melakukan persiapan untuk kegiatan masing-masing
sebagai tindak lanjut dari RKTL yang telah disusun pada Workshop II dan
Workshop Penyusunan Modul dibulan November 2011 yang lalu.